CERITA DAN HIKMAH

Hikmah di balik kesabaran dan perjuangan Guru Honorer K2


Assalamu 'alaikum wr... wb....

Hidup adalah perjuangan,
hadapi dengan usaha dan do'a, dan kini melekat pada Motto saya dan terukir dalam skrifsi saya.
Itulah yang saya dengar dari lirik lagunya Mas Dani/Dewa bintang lima 'idola saya'.
Saya ingat betul waktu lagu itu sedang hit saya sedang menggarap skrifsi strata 1 saya.
Saya termasuk salah satu maha siswa yang mungkin kurang beruntung saat itu. Dosen pembimbing saya adalah dosen terbang dari kampus lain, untuk menemuinya saja saya harus rela bersusah payah. Mencari alamatnya di Sawangan Jakarta bermodalkan tekad tepatnya sih "nekad". Cerita awalnya, kami bikin janji ketemuan di UIN JKT bukan hanya dua tiga kali, bahkan lebih dari tiga kali bikin janji namun tidak pernah bertemu. Saya komplain ke dekan saya untuk minta tukar dosen pembimbing namun nihil hasilnya. Terpaksa saya harus mengejarnya(dosen pembimbing saya) ke rumahnya bermodal sepotong alamat dari petugas akademik di UIN JKT. Waktu itu hari sudah cukup sore hampir pukul 5. Saya ditemani oleh rekan saya 'Budi' mulai menelusuri kota Sawangan Jakarta. Perumahan demi perumahan saya jambangi, komplek demi komplek saya lewati, gang demi gang saya telusyri, hampir setiap pintu dan nomor rumah saya lihat tak satupun yang sama dengan alamat yang saya cari. Menangis saya kala itu, cengeng memeng tapi yah sudahlah, hari sudah malam sekitar pukuk 9.30. Kami coba satu komplek lagi untuk kami jelajahi. Maaf bukannya kami belum telepon dulu tetapi sudah hampir 5 hari no hp dan no tlp rumahnya tidak aktif. Hampir pukul 11 malam saya temukan alamat yang kami tuju namun kami tidak tahu kenapa malah kami langsung diusir tatkala saya menyebut nama orang yang saya cari. Kini saya tahu ternyata itu adalah rumah istri keduanya. Katanya sambil mengusir saya, orang yang lu cari udah mati sudah dua minggu enggak ke sini.
Kamipun pulang dan bersedih. Hingga saya putuskan saya harus cari kontrakan di Jakarta biar tiap hari bisa ke UIN.
Wal hasil akhirnya saya ketemu juga di hari yang ke enam. Saya bawa bundle skrifsi saya, saya sodorkan ke beliau dan hampir 30% dicoret olehnya. Saya pulang ke kampus saya di Serang Banten(IAIN "SMH" Banten). Saat itu saya baru dapat ide. Rupanya saya harus bimbingan ke dosen lain yang notabenenya lebih tinggi levelnya di banding beliau tanpa sepengetahun beliau sampai tuntus dan saya minta bukti coretan tertulis bahwa skrifsi saya sudah dikoreksi dengan benar. Selesai bimbingan dengan dosen pembimbing pilihan saya sendiri saya langsung menuju Jakarta lagi. Seperti biasa saya tidak bikin janji terlebih dahulu. Alhamdulillah hari ke dua kami bertemu. Saya buka skrifsi saya yang nyaris sudah hampir sempurna dan secarik kertas yang ditanda tangani oleh dosen pembimbing pilihan saya tadi. Tanpa pikir panjang beliau langsung meng Acc. Dengan perasaan senang kami kembali ke kampus di Serang Banten. Kegembiraan saya tertunda ternyata saya sudah telat tiga hari untuk daftar Sidang Skrifsi/sidang munakosah Alias harus daftar tahun depan. Saya jatuh sakit dan pulang ke rumah di Bekasi. Saya sakit hampur 6 Bulan. Seingat saya, saya hampir 2 bulan di tempat tidur. Badan terbujur hanya bisa menatap televisi 14 inchi yang kebetulan ada di hadapan saya. Saya tidak tahu kenapa saya jadi sakit. Kata dokter saya terkena TBC krionis dan saya harus minum obat selama 1 tahun.
Sebangun saya dari sakit saya teringat dengan tugas saya di kampus, saya harus daftar sidang. Dengan kondisi yang masih sangat lemah saya kembali beraktifitas di kampus. Saya lihat file skrisi saya di komputer yang sempat saya tinggal di kontrakan temen. Ternyata hardisknya mati. Saya kehilangan file. Arsip hardcopy pun cuma ada yang saat dicoret 30 % oleh pembimbing saya bukan yang sudah di Acc. Dengan sangat terpakasa saya ulang menyusun sambil mengingat-ingat. Alhamdulillah meski dengan rasa kesal Skrifsi pun finish. Segera saya daftar sidang dan akhirnya saya dinyatakan lulus sarjana strata 1 dengan gelar S.Pd.I. Seorang anak kampung kini bergelar sarjana waktu itu tahun 2005 bisa dikatkan masih sangat sedikit sarjana di kampung saya di Bekasi.
Kini, saya mendapatkan jalan hidup saya yang mudah-mudahan senatiasa diridhoi Allah SWT. Tahun ini saya dan Istri dinyatakan LULUS CPNS 2013. Alhamdulillah.
TrimS.

No comments:

Post a Comment